Rentan

Letih raga kian menghantam pilu...
Lelah jiwa kian menyerah putus asa...
Senja sorepun kian menghilang jauh...
Malam kelam kian hiasi sanubari...




Hiruk piruk kelabu kian menoreh luka...
Secerca makian kian rentankan nurani...
Berjalan tertatih dikeramaian kota...
Berharap keletihan ini pergi dan berlalu...






Waktu berlalu hancurkan setitik harapan...
Hati yang rentan kian gempakan sukma...
Inikah rentannya kisah cinta yang terlarang?
Sedetik menyatuhkan hati selamanya merentankan naluri....



Festival Cap Go Meh @ west borneo

Berbicara soal budaya, indonesia terkenal sekali  "Kaya" akan buadaya, bermacam-macam budaya ada di Indonesia. Salah satunya yang baru-baru ini diadakan adalah festival Cap Go Meh di kota Pontianak,Kalimantan Barat. Budaya yang berasal dari kalangan Tiong Hua ini diadakan pada hari terakhir Imlek,yaitu 15 hari setelah hari imlek pertama.

Saya sangat berkesan dengan diadakannya festival ini,karena festival ini hanya akan diadakan setahun sekali,bagi teman-teman yang ingin menikmati festival ini, tentu saja harus menunggu tahun depan, jadi bersabar ya jika ingin merasakan suasana festival ini,seperti yang saya rasakan.

Dalam festival ini kita bisa menikmati beberapa atraksi umumnya, seperti atraksi naga dan atraksi barongsai. Masyarakat Pontianak rela berpanas-panas ria menyaksikan atraksi ini disepanjang jalan protokol dikota Pontianak. Selain masyarakat lokal yang suka menyaksikan festival ini,ternyata dari luar kota besar seperti Jakarta,juga datang ke Pontianak Khusus untuk menyaksikan acara Cap Go Meh ini.

Atrakksi naga ini dimainkan oleh kurang lebih 10-15 orang,disesuaikan dengan panjangnya naga. Naga ini sendiri dibuat oleh komunitas masyarakat Tiong Hua yang terjalin dalam sebuah yayasan. Yang memberatkan dalam atraksi Naga ini adalah bagian kepala naga yang bisa mencapai 5-7Kg beratnya, harus ada keahlian dan latihan rutin untuk dapat memainkan atraksi naga ini. Naga ini memiliki kumis ( Terbuat dari benang wol) yang diyakini dapat memberikan peruntungan.Banyak sekali masyarakat yang meminta kumis naga ini pada panitia atraksi naga. Selain itu menurut kepercayaan masyarakat, jika kita melewati bagian bawah naga,kita akan mendapatkan keberuntungan. ( Tidak ada yang tahu ini hanya mitos atau memang benar adanya,semua ini hanya kepercayaan individual masing-masing)

Atraksi barongsai tak kalah seru loh dengan naga,tapi barongsai lebih gampang dimainkan dari pada naga. Dari panjang dan beratnya saja sudah terlihat jelas,barongsai cuman dimainkan 2 orang,dan tidak begitu berat. Dibarongsai ini terdapat kumis yang dipercayai juga mendatangkan keberuntungan.

Indonesia memang kaya akan budaya,sudah semestinya kita mengenalkan pada Dunia buadaya-budaya atau festival-festival yang terdapat di Indonesia ini. Terima Kasih...

Cahaya...

Berlari kecil ku kini ke taman yang dinamakan cinta...
Tersenyum menatap Setiap gerak gerik indahmu...
Terlena kini ku akan indahnya sebuah kebersamaan,,,
Bahagia akan hadirmu yang senantiasa menemani,,, Pelita Hatiku...







Gelap malam kini bertabur indahnya cahaya Bintang...
Awan gelap pun hilang ditelan cemerlangnya cahayanya...
Cahaya ku yang redup kini kembali terang karena Mu...
Sama halnya hatiku kini kembali cemerlang Oleh Cahaya Cintamu...




Rindu

Rintik hujan kian berani hiasi bumi
Sang mentari pun mengalah menjauh
Resa hati kian beradu hiasi hari
Sang cinta pun tak mau mengalah menjauh....



        


         Hembusan angin kian menerpa dingin
         Kedipan mata jauh menerawang disudut
         Hening malam kian menyelimuti
         Ketika rindu teramat menyiksa direlung hati....  

Akhir dari "Rasa"

Kini bukan kalbu ku yang merindukannya...
Kini bukan pula anganku yang merindukannya..
Segenap hati, kupaksakan untuk mengabaikan rasa itu...
Tetapi tidak lubuk hatiku,yang kini menjerit merindukannya..


                   




        Tergeletak mati kini pecahan hatiku yang pilu..
        Tetapi ternyata "Rasa" itu tidak mengikuti Kematian itu...
        Mau tak mau kini ku sapu serpihan hati yang hancur itu...
        Mau tak mau harus ku jaga "Rasa" itu meskipun sulit...




Terdiam ku kini menelan getir yang pilu serta menyakitkan
Sakitpun aku harus diam dan bertahan...
Terbayang ku kini menginginkan mimpi baru yang indah..
Tetapi pada akhirnya ku sadari mimpi itu tlah lama mati...